Memahami Proses Keperawatan dan Tahap-Tahapanya

Proses Keperawatan adalah panduan perawatan yang sistematis terhadap klien atau pasien dengan berpusat pada 5 langkah asuhan keperawatan. Satu catatan penting disini. bahwa 5 langkah tadi haruslah berurutan karena memiliki tujuan yang saling berkaitan . Jadi, bila pelaksanaanya tidak berurutan, maka hasilnya pasti tidak sesuai harapan.

proses keperawatan adalah
Memahami Proses Keperawatan dan Tahap-Tahapanya

Disisi lain, ada teori yang mengatakan bila proses keperawatan merupakan sarana yang digunakan oleh perawat dalam mengelola kebutuhan klien dengan 5 tahapan asuhan keperawatan dimana tidak boleh dipisah-pisah antara tahap satu, dua, tiga dan seterusnya.

Yakni meliputi tahap satu pengkajian, lalu dilanjut ke tahap dua penegakkan diagnosa keperawatan, kemudian tahap ketiga intervensi (rencana keperawatan), tahap keempat implementasi keperawatan serta tahap kelimat adalah hasil evaluasi akhir.

Sifat Proses Keperawatan

Setelah mempelajari pengertiannya, tahukah anda bagaimana sifat dari proses keperawatan tersebut? ada beberapa poin yang perlu diketahui secara umum berdasarkan sejarahnya, antara lain,

1. Terbuka dan fleksibel

Artinya jika sewaktu-waktu terjadi perubahan pada keluhan pasien maka diagnosa keperawatan, tindakan hingga evaluasi hasil bisa diperbaharui. Jadi, tidak semua intervensi keperawatan yang sebelumnya disusun, bisa terlaksana  semuanya mengingat tetap perlu menyesuaikan kebutuhan pasien atau klien.

2. Punya arah dan tujuan

Karena setiap tahapanya saling terkait, maka jelas punya arah dan tujuan yang akan dicapai berdasarkan batasan waktu tertentu. Siapa yang menentukan? Ya, perawat itu sendiri dengan tetap berkolaborasi tim kesehatan lain.

3. Melalui pendekatan individual

Mengingat yang dihadapi adalah pasien atau klien, maka ada beberapa privasi klien pasti tidak bisa terbuka sepenuhnya. Oleh sebab itu, perawat perlu membangun pendekatan individual supaya meningkatkan trusted (kepercayaan) terhadap pasien supaya mengetahui secara penuh apa yang menjadi keluhan utamanya.

4. Penanganan masalah terencana

Setiap hal tanpa rencana, akan berpotensi tidak terarah. Maka penanganan di setiap proses keperawatan dibutuhkan penyusunan rencana yang matang. Data-data penunjang wajib diperhatikan agar lebih tepat saat menentukan intervensi dengan dilandaskan ilmu keperawatan.

5. Adanya validasi dan pembuktian

Setiap langkah proses keperawatan perlu adanya validasi data, mencocokan keluhan pasien dengan data-data penunjang yang ada. Jadi, saat pengkajian tidak boleh asal-asalan karena nantinya sebagai penentu diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pun, setiap tahapanya juga memiliki batasan karakteristiknya sehingga perlu dikenali secara spesifik.

6. Siklus yang saling berhubungan

Sudah dikatakan sebelumnya, setiap tahapan saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Jika dalam tahap awal pengkajian saja kurang memperoleh data akurat, maka pada akhirnya justru menyebabkan kesulitan di tahap kedua, ketiga dan seterusnya.

Baca juga  TERBARU! Ini Dia 14 Kampus Keperawatan Terbaik di Indonesia

Manfaat Proses Keperawatan

dalam pembahasan ini, jika proses keperawatan terlaksana dengan baik dan optimal, setidaknya ada manfaat yang dirasakan oleh perawat, pasien atau klien dan fasilitas kesehatan. Apa sajakah itu?

1. Bagi Perawat

a. Membantu seorang perawat lebih percaya diri dalam menerapkan setiap tahapan asuhan keperawatan. Ketika prosesnya dijalani sesuai rencana dan ditunjang dengan data-data akurat, akan memberikan hasil yang sesuai harapan.

b. Dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan disamping mampu mempercepat kesembuhan pasien. Tentu imbasnya, perawat sebagai pelaksana merasa puas atas kinerjanya.

c. Membantu dalam pengembangan profesionalisme maupun jenjang jabatan bagi perawat. Ketika dinilai sudah lulus terhadap ujian pelaksanaan proses keperawatan, besar kemungkinan bisa dinaikkan jabatan dari perawat fungsional menjadi perawat penyelia hingga perawat ahli.

d. Data pasien terdokumentasi dengan baik sehingga memudahkan teman sejawat atau tim kesehatan lain bisa mempelajari asuhan keperawatan yang sudah diberikan kepada pasien kapan saja.

2. Bagi Pasien

a. Pasien bisa ikut berpartisipasi dalam menyukseskan pelaksanaan asuhan keperawatan mulai dari tahap awal sampai akhir.

b. Memberikan jaminan kepada pasien akan mendapatkan asuhan keperawatan yang berkesinambungan agar bisa segera teratasi masalah utamanya.

c. Mencegah terjadinya tindakan yang berulang-ulang (double) yang terkadang membuat pasien atau klien justru merasa tidak nyaman.

d. Pasien memperoleh kualitasn keperawatan yang terbaik karena dilakukan oleh perawat profesional.

3. Bagi Fasilitas Kesehatan

a. Menjadikan fasilitas kesehatan dinilai baik oleh masyarakat umum karena mampu memberikan asuhan keperawatan yang maksimal.

b. Pasien akan menceritakan kepuasan pelayanan yang didapat di fasilitas kesehatan sehingga ketika ada tetangga, saudara atau orang lain yang sedang sakit, maka tanpa berpikir panjang mereka akan ke fasilitas kesehatan tersebut karena memang terbukti kualitasnya.

c. Bisa meningkatkan jumlah pasien setiap harinya. Bahkan, mereka tak segan-segan untuk menjadi pelanggan tetap dan secara tidak langsung ikut menambah pendapatan bagi fasilitas kesehatan.

Haruskah Perawat Belajar Proses Keperawatan

Jelas, jawabanya harus dan sangat penting sekali bagi perawat. Pengetahuan dan sikap perawat terhadap proses keperawatan bisa mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan. Oleh sebab itu, saat perawat memahami setiap tahapan asuhan keperawatan secara sistematis maka akan lebih mudah dalam memecahkan solusi yang dialami oleh pasien atau klien.

Dengan begitu, perawat bisa mendemonstrasikan asuhan keperawatan sebaik-baiknya berdasarkan tanggunan jawab dan kelegalan praktik keperawatan di fasilitas kesehatan.

5 Tahapan Asuhan Keperawatan

Jika tadi sudah membahas cukup banyak mengenai proses keperawatan, selanjutnya mengenali setiap tahapan di dalamnya yakni asuhan keperawatan. Salah satu teori, mengatakan ada 6 tahapan namun lebih banyak sumber menggunakan 5 tahapan.

1. Pengkajian 

Pengkajian disini melibatkan critical and analytic thinking dalam pengumpulan data yang terdiri dari data subyektif dan obyektif. Data bisa datang darimana saja seperti lewat pasien langsung, keluarga, saudara sampai data penunjang (laboratorium, foto thorax, perekaman EKG, tanda-tanda vital dan lain-lain).

Pada intinya, tahap ini terdiri dari 4 poin utama yaitu mengumpulkan data, pengelompokkan/mengatur data, validasi data dan mendokumentasikan data.

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah merumuskan masalah yang didasarkan data utama dari pengkajian sebelumnya. Meski begitu, fokus utamanya bukan hanya kesakitan saja melainkan juga imbas dari masalah yang dihadapi pasien misalnya kecemasan tinggi, komplikasi berat, berpotensi gizi burk, risiko berbagai infeksi dan sebagainya.

Dalam tahap kedua, diagnosa sendiri terbagi atas diagnosa aktual, diagnosa risiko dan diagnosa promosi kesehatan. Adapun poin utamanya disini meliputi 4 poi yaitu analisa ulang data, identifikasi masalah, perumusan pernyataan dan penentuan diagnosa keperawatan.

3. Rencana Tindakan

Berlanjut ke rencana tindakan atau intervensi, adalah merumuskan tujuan dan hasil yang berdampak langsung terhadap perawatan pasien. Sedangkan tujuan khususnya, memastikan hasil yang positif atau sesuai harapan demi memecahkan solusi setiap permasalahan yang didapat dari diagnosa keperawatan adi.

Poin utamanya disini juga ada 4 antara lain, memprioritaskan masalah, merumuskan rujuan dan hasil, memilih intervensi keperawatan, menulis secara sistematis rencana keperawatan.

4. Implementasi 

Implementasi adalah tindakan dari hasil rencana keperawatan. Fase ini membutuhkan perawatan mandiri, baik secara langsung atau tidak langsung, termasuk kegiatan kolaborasi dengan tim medis atau kesehatan lainya sesuai protokol perawatan standar EDP.

Jadi, poin utamanya terdiri dari 4 catatan yaitu mengkaji kembali pasien, menentukan bantuan dan mengimplementasikan rencana tindakan, melakukan supervisi keperawatan, mendokumentasikan tindakan keprawatan

5. Evaluasi

Tahap terakhir evaluasi adalah memastikan hasil asuhan keperawatan apakah terpenuhi atau tidak. Jadi, diadakan penilaian beberapa kali supaya bisa melihat tingkat efektivitas dari tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat.

Jika dalam kondisi tertentu, kesehatan pasien tidak membaik maka perlu dilakukan pengkajian ulang dan mungkin saja ada masalah keperawatan baru yang muncul. Jika dalam pencapaianya, hanya terpenuhi sebagian dari tujuan yang ditetapkan sebelumnya, maka perlu pengoptimalan atau modifikasi asuhan keperawatanya. Jika hasil akhirnya sesuai dengan intervensi, dapat dikatakan proses keperawatannya berhasil sehingga patut dipertahankan.

Intinya, ada 5 poin utama yang harus diperhatikan antara lain, pengumpulan data evaluasi, membandingkan data pada tindakan keperawatan dan intervensi, menarik kesimpulan status permasalahan pasien, melanjutkan/memodifikasi/mengakhiri rencana asuhan keperawatan

Demikian ulasan lengkap tentang Proses Keperawatan dan Tahap-tahapanya, semoga bermanfaat dan jangan lupa share ke berbagai media sosial supaya berguna bagi teman sejawat lainya. Terima kasih.

SUMBER REFERENSI

Salam,
Deny Irwanto
www.denyirwanto.com

Berkomentar = Berlangganan, Terima kasih

Your email address will not be published. Required fields are marked *