Cek Fakta, 8 Mitos Tentang Kehamilan Yang Perlu Anda Tahu!
|Sudah cukup lama beberapa Mitos Tentang Kehamilan beredar luas di kalangan masyarakat dan masih banyak yang mempercayainya.
Karena berbagai desakan, bagi pasangan suami istri tak jarang mengikuti petunjuk tersebut tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.
Padahal tidak semua mitos itu benar. Memang ada yang terbukti secara ilmiah, tapi ada yang hanya benar sebagian, bahkan ada juga yang salah dan akan berdampak buruk bagi calon ibu.
Kalo begitu, mari cek mitos dan fakta yang diambil dari berbagai sumber terpercaya seputar kehamilan yang harus anda ketahui kebenaranya.
8 Mitos Tentang Kehamilan Yang Diketahui
BENAR, dengan asumsi ada jeda minimum satu hari antara setiap kali berhubungan. Misalnya hari Senin, Rabu dan Jumat (jangan berturut-turut seperti hari Selasa, Rabu, Kamis karena masa hidup sperma adalah 2-3 hari).
Dengan melakukan hubungan secara rutin, maka sperma akan selalu “hadir” di dalam serviks. Begitu terjadi ovulasi, sperma sudah siap membuahi dan terjadilah kehamilan. Maka tips ini harus diterapkan selagi masa subur.
SALAH, karena sperma berenang menuju rahim dengan kecepatan tinggi. Gaya gravitasi memang dapat sedikit membantu tapi tidak perlu sampai mengangkat kaki ke atas.
Ada juga mitos yang menyarankan untuk berbaring ke arah kanan atau kiri setelah selesai berhubungan, hal ini juga tidak berpengaruh.
Jadi, yang dapat anda lakukan untuk membantu sperma mencapai sel telur adalah dengan sedikit mengangkat atau mengganjal panggul wanita dengan bantal kecil tepat setelah selesai hubungan badan. Kemudian berbaringlah selama lima menit sambil mengistirahatkan badan bersama pasangan.
BENAR, karena tauge mengandung banyak vitamin B6, yaitu salah satu nutrisi yang penting dalam mengatur hormon reproduksi.
Namun konsumsi toge saja tidak cukup karena masih ada banyak nutrisi lainnya yang dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan kemungkinan hamil seperti asam folat, zat besi, zat seng, vitamin C dan E.
SALAH, sebagian orang menganggap jumlah sperma akan terus bertambah jika tidak dikeluarkan, sehingga dengan menunda hubungan seks sampai berminggu-minggu, maka akan memperbesar kemungkinan sperma untuk membuahi sel telur.
Padahal justru kualitas sperma akan menurun jika terlalu lama tidak dikeluarkan, sampai 10 hari misalnya. Sebaiknya lakukan hubungan 2-3 kali seminggu seperti penjelasana point pertama di atas tadi.
BENAR. Sebetulnya bukan aktivitas renang atau jalan cepat itu sendiri yang bisa membantu terjadinya kehamilan.
Namun, dengan melakukan olahraga ringan seperti berenang dan berjalan cepat, maka tubuh menjadi lebih segar dan sehat, yang akan berpengaruh terhadap siklus ovulasi.
Selain itu, olahraga juga dapat menurunkan berat badan. Jika berat badan anda berlebih, artinya terdapat kelebihan jaringan lemak pada tubuh yang dapat memicu kelebihan produksi hormon estrogen sehingga terjadi ketidakseimbangan hormon yang akan mengganggu siklus menstruasi.
SALAH, karena jenis kelamin bayi ditentukan oleh kombinasi kromosom dari pria dan wanita. Pria memiliki kromosom XY sedangkan wanita kromosom XX.
Wanita tidak mempunyai kromosom Y. Bayi akan mendapat satu kromosom dari ayah dan satu kromosom dari ibu. Jika bayi mendapat kromosom X dari ayah, maka hasilnya adalah XX yang artinya bayi perempuan. Sedangkan jika mendapat kromosom Y dari ayah, maka hasilnya XY yaitu bayi laki-laki.
SALAH. Bayi kembar lebih ditentukan oleh faktor genetik dibandingkan frekuensi hubungan. Disisi lain juga bisa melalui tindakan inseminasi buatan atau dalam dunia medis disebut Intraurine Insemination (IUI).
Ada juga faktor lain seperti konsumsi obat-obatan tertentu antara lain, Clomid (bisa meningkatkan peluang sebanyak 5-12 persen), Femera (peningkatan persentase sebesar Clomid) dan Gonadotropins (meningkatkan peluang hamil anak kembar hingga 30 persen), dengan catatan harus seizin dokter agar proses kehamilannya aman dan lancar.
SALAH. Memang rasanya nikmat jika wanita mengalami orgasme saat berhubungan intim. Selain “memuaskan” bagi wanita, juga dapat menambah keharmonisan antara suami istri. Namun hal ini tidak berpengaruh bagi sperma, karena sperma dapat berenang untuk mencapai sel telur.
Itulah tadi informasi mengenai Mitos Tentang Kehamilan dan semoga memberikan anda pandangan lebih luas bahwa tidak selamanya mitos itu selalu benar, terima kasih.
Salam,
Deny Irwanto
www.denyirwanto.com