Menapaki Gelora Stadion Jatidiri Untuk Pertama Kalinya
|Cukup lama berada di kota Semarang, membuatku penasaran dengan berbagai hal yang salah satunya adalah fanatisme para warga setempat dengan klub kesayangan mereka, PSIS Semarang. Entah karena alasan apa, klub ini menjadi magnet paling kuat di hati penggemarnya.
Tidak hanya dukungan dari luar saja namun di bilik Gelora Stadion Jatidiri, mereka sungguh antusias menyaksikan setiap pertandingan untuk memberikan dukungan sepenuh hati agar para pemain meraih kemenangan.
Sebelumnya, saya pernah bertanya-tanya, mengapa orang-orang tersebut terlanjur cinta pada PSIS? Padahal kalo dipikir, menonton di stadion itu sama saja bahkan mungkin akan jauh lebih jelas ketika melihat LIVE di televisi. Ya, itulah yang dulu saya lakukan karena tidak perlu repot-repot datang ke stadion, harus beli tiket, antri lah dan sebagainya.
Hari demi hari terus melewati waktu. Saya pun mendapat satu kesempatan penting ketika diajak oleh salah seorang teman agar ikut menonton langsung klub PSIS Semarang di Gor Jatidiri. Tentu saja, ajakan tersebut saya “iyakan” tanpa pikir panjang sekaligus biar menjawab rasa penasaran ini. Tepat tanggal 27 April pukul 18.30, saya pertama kali menapakkan kaki di Stadion kesayangan para fans Snex maupun Panser Biru.
Ternyata suara gemuruh riuh di dalam stadion benar-benar membuat saya larut dan tenggelam bersama uforia penonton menikmati pertandingan yang kala itu mempertemukan tim tuan rumah Mahesa Jenar melawan Persipon. Tak disangka selama hampir 7 tahun berada di kota Semarang, akhirnya saya dapat merasakan suasana begitu “berbeda” ketika menjadi pendukung di pinggiran tribun dibanding melalui televisi.
Bahkan, saya melihat jelas betul dari arah tribun berlawanan, mereka para fans maniak tidak hanya duduk di tempat melainkan berdiri tegak dan dengan gagah lantang menyanyikan iringan lagu penuh semangat untuk mendukung tim PSIS Semarang saat bermain. Dari awal sampai akhir pertandingan, nyanyian mereka tak pernah padam.
” Bagi saya, itu luar biasa, mengkomando orang sebanyak itu dan suaranya oh my good, kompak banget bahkan tidak terdengar false sedikit pun”.
Banyak kenangan menarik saat menduduki tribun di Gor Jatidiri, adapula kesenangan batin bercampur aduk rasa bahagia. Pokoknya setiap moment hampir tidak bisa dilupakan dan makin sempurna lagi karena PSIS memperoleh kemenangan tipis 1-0. Para fans fanatik pun menyambut kemenangan itu dengan menyanyikan lagu sembari menyalakan lampu-lampu putih yang terlihat indah.
Amazing bangetlah, sumpah! sulit rasanya harus menjabarkan lebih dalam mengingat saya tak pandai bercerita panjang. he. Cukup segitu saja cerita dibalik anak muda yang menjadi pendukung sementara di garda agak belakang tribun Jatidiri. Kok agak belakang? Memang benar kok, karena saya menontonya dari jarak jauh seperti foto paling atas, he.
Oh ya, kalo saya boleh berpesan, bagi kalian yang belum pernah melihat pertandingan sepakbola secara langsung, cobalah sesekali untuk merasakan nuansa baru disana. Pasti akan ada cerita seru setelahnya.
Salam,
Deny Irwanto
www.denyirwanto.com